Selasa, 10 Maret 2020 0 komentar

Jurnal 8 - Buddy system

Bismillah

Memasuki pekan terakhir tahap ulat-ulat, kami diberi kejutan lagi untuk memilih BUDDY yang akan menjadi sahabat setia berbagi rasa selama menjalani tahap ulat-ulat sekaligus persiapan tantangan 30 hari ke depan. Hmm kriterianya sih cuma pilih satu orang aja, alias tidak boleh mendua 🤭 terus harus yang "klik" di hari. Kita dibebaskan mau yang melamar duluan atau nunggu dilamar, harus gercep supaya buddy incaran tak direbut orang 😂

Kemarin begitu tugas ini keluar, grup HIMA Semarang sampet heboh dan rame. Obrolan temen2 tentang lamaran buddy beraneka ragam dan bikin senyum-senyum bahkan ngekek so hard 🤣 Ada yang blak-blakan melamar langsung di grup, ada yang cerita ditolak berkali-kali bahkan ditikung temen sendiri, tapi ada juga yang justru dilamar buddy yang sejak awal sudah diincar, ahh so sweet berasa nyari jodoh kan ya.

Kalo ceritaku mencari buddy lain lagi, sudah ku jabarkan panjang kali lebar di sini  😁 Nah, beberapa hari setelah Bunda Cindy resmi jadi buddyku, aku baru tau bahwa beliau adalah KAHIMA IP Jepara 😍. Ma syaa Allah, ini sih bener-bener kejutan, suatu kebanggaan bisa berpasangan dengan beliau.

Bunda Cindy bercerita tentang aliran rasa selama di keluarga sustainable living (yang jadi favoritnya) dan juga di keluarga ratu dapur. Beliau bilang, ilmu dari kedua keluarga tersebut sudah melimpah tapi kalo kita sendiri yang engga gerak ya engga bakal berubah. Lalu beliau juga menawari challenge "membuat komposter", tapi aku belum bisa meng-iya-kannya *maaf yaa Kakanda 🙏🏻. Terus beliau minta resep natural deodorant yang pernah kubuat, caranya klik di sini, nah ini bisa jadi salah satu bekal yang semoga bermanfaat untuknya 🥰

Oiya sebenernya ada 3 makanan utama di mindmaps beliau yaitu : Dapur syantik minim sampah (cooking/baking, sustainable living), Ibu mandiri (driving, menabung, sugesti diri) dan Partner cantik suami (manajemen keuangan bisnis).

Dari cerita yang Bunda Cindy sampaikan, aku jadi kepikiran untuk mengirimkan bekal langsung ke rumahnya. Untuk itu aku minta alamat lengkap dan beliau mengiyakan. Bekal yang kukirim yaitu beberapa peralatan yang mendukung sustainable living seperti :
  • Natural Deodorant, dibuat dari bahan-bahan alami sesuai resep yang sudah kubagikan di atas.
  • Kopi bengkulu, Insya Allah ini kopi asli, selain bisa dikonsumsi, juga bisa digunakan sebagai pengharum lemari/ruangan alami, masker wajah, dsb.
  • Kantong kain blacu hasil jahitanku sendiri *maaf kalo kurang rapih 😅🙏🏻. Kantong ini bisa dipake sebagai wadah belanjaan (telur/sayur/buah), bisa dicuci dan tentunya lebih ramah lingkungan daripada plastik.
  • Pure baking soda, yang bisa dimanfaatkan sebagai pembersih alami, bahan deodorant, masker wajah, dsb.
  • Lap ajaib, bagiku ini pengganti tissue sekali pake. Bentuknya mirip tissue biasa, tapi bisa dicuci jadi bisa dipakai berkali-kali.

Kemudian ada bekal cemilan tambahan yang kukirim berupa bibit tanaman dan buku tentang jualan.


Selain bekal di atas, ada juga bekal digital yaitu beberapa flayer, kumpulan tips dan materi yang berkaitan dengan sustainable living, ada juga beberapa materi kulwapp tentang Berkendara, Berbenah Konmari dan Selftalk. Semuanya kujadikan satu folder gdrive supaya mudah untuk di akses : Bekal Untuk Bunda Cindy

Semoga bekal-bekal yang sudah kusiapkan bisa bermanfaat untuk tantangan 30 hari level kepompong. Semangaaat yah my buddy, ayo kita bermetamorfosis bersama menjadi bunda cekatan kebangaan keluarga yang bahagia 🦋
Minggu, 08 Maret 2020 0 komentar

Aliran Rasa Bunda Cekatan Level Ulat-ulat

Bismillah

Ma syaa Allah, tak terasa sudah 8 pekan aku terjerumus di hutan pengetahuan sebagai ulat kecil yang kelaparan. Rasanya nano-nano, seneng, bingung, sedih, galau, bahkan kecewa semua ada campur-campur jadi satu 🤭

Seneng karena aku bisa merdeka belajar dengan caraku sendiri.
Bingung sekaligus sedih karena aku dipaksa keluar dari zona nyamanku, seperti harus aktif FB-an lagi, membuat video, kenalan cari temen baru via online, dsb 🙈
Tapi aku juga bersyukur karena Allah mudahkan jalannya, salah satunya aku bisa numpang wifi di rumah adekku. Sebenernya udah hampir nyerah sih, rasanya berat banget karena aku kewalahan, belum bisa atur waktu terutama buat online nyimak live di grup FB (butuh waktu khusus dan kuota). Sejak menjadi ibu, aku lebih nyaman belajar lewat tulisan/gambar, karena bagiku lebih mudah mengaksesnya, bisa diunduh kemudian kupelajari saat anak-anak tidur, misalnya. Selain lebih praktis tentunya lebih hemat kuota dan tenaga kan ya 🤭

Belajar di keluarga besar manajemen emosi, ini juga tantangan yang membuatku cukup "lelah" mengatur emosi diri. Iya aku sering kecapekan manjat ratusan bahkan ribuan chat tiap hari. Karena jam online seringnya tak sama dengan jadwalku pegang gadget, padahal materi diskusi ndaging banget 😭. Untungnya grup besar dibagi ke grup kecil yang jumlah anggotanya hanya 30 orang. Hmm ini sebenernya juga banyak ya 😅 dan ternyata ada resume diskusi yang bisa kubaca ketika terlambat nyimak. Kuakui tim inti keluarga manajemen emosi the best lah, grup dan materi semuanya terorganisir rapih Ma Syaa Allah ❤️ Meski aku belum bisa optimal menyimak grup tapi ilmu yang kubutuhkan tersedia semua di sana 😍

Sedangkan di keluarga desain aku cukup nyaman dengan jumlah keluarga yang sedikit, sekitar 20 orang. Beberapa kali ada challenge membuatku semangat mengasah dan meningkatkan skill. Sayangnya bagiku pribadi, grup kurang terstruktur, jadi sering sepi, para master juga malu-malu untuk berbagi 😅.

Terus apa lagi ya ?
Hmmm aku sempat beberapa kali kecewa karena jadwal go live yang tiba-tiba dicancel, padahal udah stand by dan anak2 terkondisikan 😅. Yah mungkin karena kesalahan teknis kali ya. Beneran langsung praktek manajemen emosi nih jadinya 🤣

Dibalik semua rasa yang kualami, aku jadi sadar diri bahwa kemampuan adaptasiku ternyata menurun. Terlalu lama menikmati zona nyaman ternyata melenakan yah 🥺 Semoga setelah ini ada trigger lagi yang bisa membuatku terpacu memperbaiki diri ❤️

0 komentar

Mencari Buddy

Bismillah

Dear my buddy, bunda cindy

Terima kasih yah sudah menerima lamaran tuk jadi teman seiring seperjuangan dalam menghadapi tantangan 🥰 Alhamdulillah aku sangat bersyukur bisa berjodoh dengan dirimu. Kalo boleh jujur, sebenernya dirimu berada di list no 3 dari 5 orang yang kuincar sebagai buddy ☺️ Tapi pasti ada alasan kenapa Allah mempertemukan kita sebagai buddy, dan ku yakin ini juga bukan kebetulan, jadi mari kita saling menguatkan 💕

Orang pertama yang kuincar, temanku di keluarga manajemen emosi. Beliau termasuk aktivis yang senang berbagi tulisan dan doodle cantik tentang jurnal dan pengalaman pribadinya belajar manajemen emosi. Tentunya beliau punya banyak fans, dan aku adalah salah satu fans yang sering menunggu postingannya. Nah sesuai prediksiku belum ada 24 jam setelah tantangan mencari buddy keluar, beliau posting di sosmednya bahwa sudah mendapat buddy yaitu temanku sendiri dari keluarga yang sama. Bagiku cinta bertepuk sebelah tangaaan~ 🤣 Anw, mereka berdua cocok sama-sama aktivis dan "master" dibidangnya. Apalah diriku ini yang masih newbie dalam urusan emosi 😂

Tanpa butuh waktu lama aku move on, lanjut ke orang kedua, beliau temanku di keluarga desain. Beliau orang pertama yang mengajakku berkenalan saat camping ground. Setelah kukepoin sosmednya, ternyata beliau adalah desainer, ilustrator sekaligus penulis buku-buku anak 😍 Ma syaa Allah. Jujur aku jiper saat mau mengajukan lamaran untuknya. Ada perasaan ragu "apa iya beliau mau jadi buddy ku, kan kita engga selevel" 🙈 dan akhirnya aku memilih mundur alon-alon *nyadar diri belum siap sakit hati 😆🤭

Kemudian list orang ketiga adalah teman sekelas bunsayku. Beliau pertama kali mencuri perhatianku ketika dulu sering menjadi momod saat sesi Jumat Hangat (perkenalan). Aku suka cara beliau menyapa di grup yang begitu lugas dan hangat. Qodarullah  kita bisa bertemu dan ngobrol langsung saat aku ada acara di Kudus. Ma syaa Allah beliau ternyata beneran hangat bersahabat 😍
Aku juga merasa tertampar ketika dulu pernah membaca jurnalnya tentang niat belajar untuk "ngibadah". Ahh betapa kerennya beliau bisa bersinergi dengan suami, meski cuma ngobrolin tugas tapi energinya terasa, Ma syaa Allah 😍 Selain itu ternyata kita sama-sama tertarik di dunia sustain living. Lalu Bismillah, aku memantapkan hati untuk melamar beliau. Sempet ada rasa takut ditolak 🤭 Dengan modal poster buatan di canva kujaprilah beliau, dan beliau tenyata habis melamar orang tapi zonk 😂. Langsung saja tanpa basa-basi kukirim desain lamaran alakadarnya. And she said "yes" dengan catatan "asal gak ditinggalin pas lagi sayang sayangnya aja... 🤣"


Alhamdulillah sekarang Bunda Cindy sudah "sah" jadi buddyku 🤭 dan kami siap bergandengan tangan menghadapi tantangan bersama. Semoga Allah mudahkan kami bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang cantik nantinya. aamiin 🦋

Oiya selang beberapa jam setelah aku menemukan buddy, ada dua orang yang melamarku. Yang satu masuk di list target buddyku urutan terakhir dan yang satunya lagi teman sekelas bunsayku dulu. Karena tak mungkin berbagi hati otomatis ku tolak mereka, maaf ya teman 😅🙏🏻.
Yah begitulah jodoh~ kalo kita engga nemu ya ditemu kan ya 🤭

Selasa, 03 Maret 2020 0 komentar

Jurnal 7 - Refleksi Belajar

Bismillah

Setelah 6 pekan berkelana di hutan pengetahuan, kali ini aku ditugaskan untuk mereview apa saja makanan yang sudah kunikmati. Apakah itu makanan utama ? Atau hanya sekedar cemilan saja ?
Nah ini dia isi keranjang apel-apelku. Karena aku tandem belajar di 2 keluarga, maka keranjang makanan utama juga 2 yaitu manajemen emosi dan desain.



Kemudian pekan kemarin aku juga mendapat hadiah dari teman-temanku, hadiah paling banyak tentang manajemen emosi yang sesuai dengan makanan utamaku. Senangnya mereka mengerti apa yang kubutuhkan 🥰. Dan ini dia cemilan yang kunikmati selama di dalam hutang pengetahuan. Hmm sebenernya masih ada menu yang menarik tentang keluarga inklusi tapi sayang jadwal go livenya diundur jadi belum bisa ngemil lagi deh hihihii

1. Apakah makanan yang kudapatkan sudah sesuai dengan kebutuhan makanan di petaku ?
- Alhamdulillah sudah, meski belum lengkap semuanya

2. Mana yang lebih banyak kudapatkan makanan utama atau cemilan ? Mengapa ?
- Makanan utama, karena aku hanya difokus di mind mapping yang sudah kubuat.

3. Apa yang membuatku bahagia belajar di hutan pengetahuan ? Mengapa ?
- Merdeka belajar, kebebasan memilih mana yang menjadi prioritas mana yang sekadar selingan. Dan ternyata aku cocok dengan sistem belajar seperti ini. Tapi tantangannya menahan diri supaya tak tergoda icip-icip cemilan yang ada.

4. Apa strategi belajar yang kurasa berhasil selama di hutan pengetahuan ?
- Diskusi kelompok kecil, karena aku bukan tipe orang yang bisa diskusi bareng di kelompok besar, apalagi dengan orang-orang yang belum kukenal sebelumnya.

5. Apa yang harus kutingkatkan lagi ?
- Manajemen waktu, sehingga saat belajar bisa efektif dan efisien.



Minggu, 23 Februari 2020 0 komentar

Jurnal 6 - Makanan Kesukaan Teman

Bismillah

Lagi lagi pekan ini kami mendapat kejutan dari Ibu Septi, kali ini kami diberi tantangan untuk membagi hadiah berupa makanan kesukaan teman yang baru kami kenal pekan lalu. Tugasnya sih minimal hadiah dikirim ke tiga orang teman. Tapi Alhamdulillah sampai dengan hari ini (Ahad, 23-02-2020) ada 5 orang teman yang sudah kuberi hadiah.



Untuk Bunda Cindy
Hari Jumat kemarin aku mendapat hadiah berupa link resume materi keluarga cemara, foto buku "52 eksperimen" anak, dan video dari putra-putri Bunda Cindy yang sedang bereksperimen dengan api 😍. Ma Syaa Allah terharu sekali, karena ini hadiah pertama yang aku dapatkan. Kemudian aku membalas hadiah tersebut dengan resume kajian home sweet home dari #catatanresti dan beberapa akun IG yang berkaitan dengan sustainable living : https://instagram.com/sustainableindonesia  dan https://instagram.com/sustaination Sesuai dengan kelas yang difavoritkan oleh Bunda Cindy.

Untuk Bunda Hepi
Hari Jumat kemarin, Bunda Hepi juga mengirimkan hadiah untukku tentang manajemen emosi berupa link artikel tentang mindful parenting dan file pdf mindful parenting yang ditulis oleh Melly Kiong 😍. Kemudian baru tadi pagi aku membalas hadiah tersebut dengan file pdf resume seminar pendidikan karakter nabawiyah, e-book mendidik anak dengan bertanya jawab dan e-book mengajarkan anak tauhid. Semoga hadiah ini relevan dengan kelas favorit beliau HS dan portofolio 🤗

Untuk Bunda Rusna
Kemarin aku mengirimkan resume kulwhapp tentang Self Compassion yang merupakan bagian dari manajemen emosi (self healing) sesuai dengan kelas favorit beliau. Dan aku juga membagikan akun IG milik Teh Resti Hardiyanti karena Bunda Una dan Teh Resti ini menurutku sama, sama-sama senang berbagi resume kajian/materi berupa catatan tangan yang sangat amat bermanfaat bagi para pembaca Ma Syaa Allah, inspiratif ❤️
Alhamdulillah Bunda Rusna langsung membalas hadiahku dengan mengirimkan doodle karyanya berupa tips 5 minutes self care 😍

Untuk Bunda Vivi
Karena kami sama-sama suka desain grafis, aku mengirimkan hadiah berupa link workshop gratis tentang coloring dan juga postingan IG tentang beberapa situs penyedia ilustrasi dan palet warna gratis. Alhamdulillah responnya sangat senang, semoga bermanfaat yah bunda 🤗

Untuk Bunda Elsa
Dini hari tadi aku sempat kaget ada WA masuk, karena aku sangat ngantuk WA tersebut baru kubuka tadi pagi dan isinya ternyata hadiah untukku berupa gambar "Emosional Pain Chart" yang sangat berhubungan dengan tema manajemen emosi 😍. Lalu aku membalas hadiah berupa link workshop gratis tentang desain arsitektur sesuai dengan kelas favorit bunda Elsa. Alhamdulillah respon beliau sangat senang dan ingin mencoba ikut workshopnya.

Jazakunallah khair teman-teman yang sudah mengirimikan hadiah, Insya Allah sangat bermanfat 😘

Sekian laporan jurnal pekan ini. Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat ❤️
Sabtu, 15 Februari 2020 0 komentar

Jurnal 5 - Camping Ground

Bismillah

Alhamdulillah pekan ini dapet kejutan lagi dari Ibu Septi, kami mendapat tantangan baru (dan seru) yaitu harus berkenalan dengan sesama mahasiswa (di luar regional HIMA masing-masing). Tujuannya untuk membuat "camping ground" lalu survei kelas (keluarga) mana yang menjadi favorit para mahasiswa 👏😍

Hmm ini tantangan yang lagi-lagi memaksaku keluar zona nyaman. Ya, karena aku bukan tipe orang yang bisa mulai kenalan duluan ke orang baru 🤧. Apalagi ada batas minimal 5 orang, huaaaa rasanya pengen nyerah tapi kok eman-eman 🙈

Baik inhale exhale, luruskan niat, atur strategi. Sebagai langkah awal, aku membuat profil singkat jelas padat ala flayer yang mudah dibaca hihihii, tampilannya seperti ini :

Kemudian, profil itu kuunggah ke grup FB IIP disertai dengan no WA supaya mudah untuk berkenalan lebih lanjut.
Alhamdulillah selang beberapa jam kemudian ada beberapa teman sesama mahasiswa buncek yang menjapri untuk kenalan 😍

Beberapa diantara mereka ada yang hangat dan bersahabat, jadi obrolan kami bisa mengalir dan tidak hanya sekedar cari data 🥰
Tapi ada juga yang hmmm menurutku terlalu to the point, chat diawali dengan salam, perkenalan singkat lalu dengan alasan "demi efisiensi waktu" langsung nodong minta isi form data berupa nama, nim, regional, keluarga favorit, alasan, dsb. Pengen kutanya "Bund, adabmu dimana ?" 🤣  tapi ya sudah lah mungkin mereka kejar target dapet responden sebanyak-banyaknya. Hati orang siapa yang tau yah 🙃 Jadinya selesai isi form ya sudah bye~

Alhamdulillah total responden yang berhasil kurekap hingga hari ini (Sabtu, 15 Februari) berjumlah 10 orang. Yang lain karena masih abu-abu jadi kulewatkan saja, maaf yah bunda.

Respondenku berasal dari 9 regional HIMA yang berbeda, ehh ada 2 yang sama yaitu dari Gresik. Paling jauh berasal dari seberang pulau, Kalimantan, yang lain masih di pulau Jawa saja.

Dan ini hasil obrolan kami, keluarga yang paling difavoritkan yaitu DESAIN. Yeay, kepedesan 💕 jadi favoritku juga. 

Alasannya rata-rata sama : sesuai dengan mind mapping mereka. Dan yang seru mereka juga berbagi materi/resume dari keluarga asal mereka. Ma syaa Allah menyenangkan sekali 🍎🐛 dapet apel lezat tanpa harus masuk ke berbagai keluarga, menghindari tsunami informasi 🙈 Terima kasih yah teman-teman, Bunda Vivi, Bunda Mega, Bunda Ai, Bunda Elsa, Bunda Yuanita, Bunda Hepi, Bunda Iffah, Bunda Andriyani, Bunda Rusna dan Bunda Cindy. Barakallah fiikuna.

Sekian jurnal pekan ini. Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat ❤️


Selasa, 11 Februari 2020 0 komentar

Jurnal 4 - Keranjang Apelku

Bismillah

Pekan ke-4 tahap ulat-ulat, pekan ini Alhamdulillah aku bisa tandem keluarga, berada di inside out family (manajemen emosi) sekaligus new comer di kepedesan (desain & art) 😁.

Di grup telegram Inside Out Family beberapa kali diadakan kulgram dengan narasumber dari masing-masing keluarga kecil, mulai dari kamar inner child, self healing, dan manajemen marah. Meski aku tidak bisa optimal menyimak grup karena kondisiku sedang tidak fit, Alhamdulillah sangat tertolong resume ala doodle yang dibuat oleh Bunda Una 😍 Oiya jadi sadar kalo aku belum bikin resume diskusi harian 🙈 maafkan teman-teman.

Kemudian di grup WA keluarga pecinta desain (kepedesan) aku mendapat apel lezat tentang doodling, meski baru bergabung Alhamdulillah teman-teman disana sangat hangat dan bersahabat, jadi kami langsung nyambung saat ngobrol tentang dunia desain 😊. Dan menariknya ada challenge membuat doodle, harusnya karya manual pake tangan tapi karena aku mulai kaku gambar menggambar akhirnya kukombinasikan saja 🤭

Terus karena makanan utamaku belum ada yang tampil di sesi Go Live, aku hanya sempat icip-icip tentang manajemen waktu yang disampaikan oleh Bunda Laily.



Selasa, 04 Februari 2020 0 komentar

Jurnal 3 - Keluarga Baru

Bismillah

Pekan ketiga saatnya berkumpul bersama keluarga menikmati santapan untuk si ulat supaya dia bisa makan makanan bergizi sesuai kebutuhannya. Awalnya aku bingung mau masuk ke keluarga yang mana, karena di mindmapsku ada beberapa tema yang kubutuhkan : manajemen emosi, manajemen waktu, manajemen keuangan, kerumahtanggan. Trus di jurnal pekan lalu potluckku malah tentang kesehatan 😂 Jadi bingung banget milihnya, pengen semua sih tapi cuma boleh pilih satu aja supaya si ulat fokus makan dan engga mblenger kekenyangan 🤭 Dan akhirnya aku pilih keluarga manajemen emosi.

Setelah dibagikan link WA grup, aku langsung join, ternyata peminat keluarga ini membludak, dan daya tampung WAG tidak mencukupi. Lalu migrasilah kita semua ke grup telegram, ternyata jumlah member lebih dari 300 orang Masyaa Allah.

Bunda Aisyah diamanahi posisi kepala keluarga manajemen emosi, berdasarkan kesepakatan bersama nama keluarganya diganti "INSIDE OUT FAMILY" terinspirasi dari film animasi inside out, duh aku malah belum pernah nonton film itu, padahal udah penasaran dari dulu 😁

Jujur awal masuk aku sempat mabok baca arus chat di grup tele, 🤢 pusing myumet mual jadi satu. Karena terlalu banyak member yang sama2 baru beradaptasi tanya ini itu tanpa mau scroll chat dari atas. Aku juga sempat berencana pindah grup, tapi dengan berbagai pertimbangan akhirnya engga jadi 🤭

Nah, untuk memudahkan diskusi Bunda Aisyah membagi lagi Inside Out Family menjadi 5 Keluarga Kecil berdasarkan tema manajemen emosi yang dibutukan, yaitu : self healing, innerchild, manajemen marah, manajemen konflik dan lain-lain (selfcare, selflove, dsb)

Ulalaa aku jadi galau pilih yang mana, bagiku semuanya ingin kupelajari. Maklum manajemen emosiku masih kacaw sekaleee 🙈 Dan lagi-lagi harus pilih satu, bismillah aku masuk ke keluarga kecil self healing A, bersama Bunda Fanny sebagai ketuanya. Semoga keberadaanku di sini bisa bermanfaat dan aku bisa jadi ibu yang sehat lahir batin. Doakan yah ❤️


#materi3
#kelasulat⁣⁣⁣
#buncekIIP⁣⁣⁣⁣
#kelasulatulat⁣⁣⁣
#bundacekatan⁣⁣⁣⁣
#buncekbatch1j
#jurnalminggu3
#janganlupabahagia⁣⁣⁣⁣
#institutibuprofesional
Selasa, 28 Januari 2020 0 komentar

Jurnal 2 - The Jungle of Knowledge

Bismillah

Memasuki pekan kedua tahap ulat-ulat, pada games kali ini aku dipaksa melakukan hal yang sangat kuhindari yaitu merekam suara dan membuat video ku sendiri. Dari dulu engga tau kenapa, aku sangat tidak nyaman untuk mempublikasi videoku ke dunia luar. Apakah aku terlalu introvert ? Entah lah. Dan karena aku berkali-kali gagal upload potluckku-yang berbentuk video-ke gdrive, akhirnya mau tak mau ku upload di yutup 🙈. Bener-bener harus keluar dari zona nyaman nih.

Materi yang kusajikan sesuai dengan apa yang "aku tahu" di jurnal pekan lalu tentang Basic Terapi Neuro Sensorik. Aku bersyukur wajah Dedek A tidak terlalu jelas terekspos, Alhamdulillah saat proses merekam video, dia selalu memalingkan wajah dari kamera 😅. Oiya jangan harap wajahku ikut terpampang disini yah 🤭 Kalo penasaran seperti apa rupaku kuy ketemu langsung azaaa~


Setelah selesai menyajikan potluck, saatnya aku berburu makanan di hutan. Jujur banyak sekali materi yang menarik, untungnya aku sadar bahwa tidak semua yang menarik itu sesuai dengan mind mapsku, engga jadi kekenyangan deh 🤭.

Alhamdulillah aku menemukan beberapa menu yang saat ini sedang kubutuhkan sebagai prioritas penting dan mendesak yaitu :
Dan ini dia hasil rekap makananku

#bundacekatan
#thejungleofknowledge
#Institutibuprofesional
#kelasulatulat


Sabtu, 25 Januari 2020 0 komentar

TASK9GP : KLASTER 1 - DAPUR (BAG 2)


0 komentar

TASK12GP - KLASTER 2 : BENDA KENANGAN


Bismillah

Benda kenangan yang kumiliki :
  • Baju kebaya (kembaran dengan keluarga besar)
  • Stok pakaian, jilbab & aksesoris yang dulu sempat dijual di butik (saat masih di Bengkulu)
  • Tas rajut buatan ibuk
  • Jas almamater
  • Jas komunitas
  • Jaket BEM saat kuliah
  • Foto-foto jaman kecil
  • Sertifikat & piagam saat sekolah
  • Baju seserahan saat lamaran
  • Barang-barang pemberian (kado nikah, lahiran, dsb)
  • Buku diary waktu masih sekolah
Hambatan dalam berbenah benda kenangan :
Rasa sayang, eman-eman (untuk decluttering) karena ada kenangan di benda-benda tersebut. Apalagi aku tipe orang sentimental, baru liat aja udah kebawa perasaan 🙈 Duuh mindset mana mindset 🤭

Proses memilahnya :
  • Semua benda kenangan dikeluarkan dan dikumpulkan jadi satu.
  • Kategori pakaian ada yang tetap disimpan, ada pula yang di-rehome-kan sudah dipilah saat klaster 1.
  • Sertifikat & piagam tetap disimpan di map dokumen, sudah dipilah saat klaster 2.
  • Buku diary akan di hancurkan, karena sebagaian berisi kenangan buruk jaman dulu kala 🙈
  • Barang-barang pemberian yang terpakai tetap disimpan, yang tidak terpakai di-rehome-kan
  • Stok barang dagangan dijual online di market place, dengan batas waktu max 6 bulan
Yang menjadi faktor pemberat dalam melepaskan benda kenangan yang dimiliki :
Rasa bersalah, terutama di stok barang dagangan. Karena dulu dapet modal dari orang tua, modal belum balik 100% eh toko terpaksa tutup karena pindah ke Semarang 🤧 Qodarulloh

Cara menata dan menyimpan benda kenangan :
Disimpan sesuai fungsinya
  • Baju (kebaya, jaket, jas, tas) di simpan di lemari
  • Buku diary dikumpulkan jadi 1 di tempat tersendiri, dan akan dihancurkan saat suami pulang (ada yang bantuin gunting-gunting 😁)
  • Sertifikat disimpan di map dokumen
  • Kategori foto ada yang disimpan dalam bentuk digital (di laptop belum diupload ke gdrive), ada yang di album foto (disimpan di rumah orang tua)
  • Barang dagangan disimpan di koper/tas
Lampiran foto hasil berbenah benda kenangan :

*Beberapa stok barang dagangan, yang lain jilbab-aksesoris  masih banyak dan menumpuk 🥺

Proses berbenah mungkin baru 75%, ahh melepaskan benda kenangan tantangan yang paling berat untukku 🤧

#Task12GP
#GP2
#GP2Kelas3
#gemaripratama
#angkatan2
#klaster2
#gemaribendakenangan
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu
#RASA
Jumat, 24 Januari 2020 0 komentar

TASK6GP : KLASTER 1 - PAKAIAN part 2

Kamis, 23 Januari 2020 0 komentar

TASK13GP - KLASTER 3 : KAMAR TIDUR DAN RUANGAN LAINNYA


0 komentar

TASK 15 - KLASTER 3 : HALAMAN RUMAH




Rabu, 22 Januari 2020 0 komentar

TASK14GP - KLASTER 3 : KAMAR MANDI DAN TOILETRIES


Bismillah

Kamar mandi yang ideal itu ...
Harus bersih, hygenis, terpisah bagian basah-kering, tidak banyak barang (clutter) serta ramah lingkungan dan ramah anak : mereka bisa mandiri beraktivitas di kamar mandi sendiri.

Apakah sudah tercapai ?
Alhamdulillah sebagian sudah tercapai : 
  • Kamar mandi depan dilengkapi dengan exhaust fan, sehingga lantai kamar mandi cepat kering, tidak lembab dan menetralisir bau tak sedap.
  • Kami mulai mengurangi penggunaan sabun mandi cair, diganti dengan sabun batangan. Kemudian memakai : pasta gigi homemade (dari baking soda & charcoal), natural deodorant (dari VCO, baking soda & tepung maizena)
  • Posisi bak mandi tidak terlalu tinggi sehingga Mamas A bisa mengambil air sendiri saat akan mandi/bersuci.
  • Ada gantungan baju (kapstok) yang dipasang rendah sesuai dengan tinggi Mamas A.
Tapi ada juga yang belum, contohnya area basah & kering masih jadi satu karena ukuran kamar mandi di rumah kami cukup minimalis 😂

Hambatan dalam berbenah ...
Masih ada produk toiletries pabrikan (sabun, shampo, pasta gigi, karbol kamar mandi) yang belum habis terpakai, jadi saat ini masih tetap digunakan. Semoga jika sudah habis semua kami bisa 100% memakai produk alami yang ramah lingkungan. Aamiin. Terus standar kebersihanku dan helper berbeda. Jadi kamar mandi belakang, yang dipake helper kadang harus kubersihkan sendiri.

Checklist RASA ...

RAPI & TERATUR : Alhamdulillah sudah terpenuhi, semua barang di kamar mandi jumlahnya pas dengan kebutuhan dan punya rumah.
AMAN & NYAMAN : Ada beberapa celah kecil di lantai kamar mandi jadi saat musim hujan sering ada cacing yang keluar dari sana.
SEHAT & BERSIH : Kadang aku cuma mengandalkan helper untuk bersih-bersih kamar mandi, hasilnya kadang kurang sesuai dengan standar kebersihanku, alhasil aku harus deep cleaning sendiri.
ALAMI & BERKELANJUTAN : Alhamdulillah aku sudah mulai memakai pembersih alami seperti baking soda dan sitrun. Aku puas dengan hasilnya dibandingkan memakai produk pabrikan, semoga istiqomah. Namun aku juga masih pakai produk pabrikan (sabun, shampo, pasta gigi, karbol kamar mandi), sikat gigi plastik, shower cap plastik.

Kebiasaan yang selama ini dikerjakan dalam rangka menjaga kerapian kamar mandi & toiletries

  • Rutin menguras bak kamar mandi
  • Menyalakan kran air secukupnya (hemat air)
  • Menyalakan lampu kamar mandi seperlunya (hemat listrik)
  • Menggati sikat gigi tiap 3 bulan sekali, kedepannya berencana ganti ke sikat gigi bambu
  • Rutin membersihkan kabinet kamar mandi
  • Membiasakan tidak meninggalkan baju tergantung di kamar mandi (mencegah nyamuk bersarang)


#Task14GP
#GP2
#GP2Kelas3
#gemaripratama
#angkatan2
#klaster3
#gemarikamarmandi
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu
#RASA
Selasa, 21 Januari 2020 0 komentar

Jurnal 1 - Ini Makananku

Bismillah

Alhamdulillah setelah 4 pekan mencari telur-telur sekarang saatnya si ulat menetas dan mencari makanan di Jungle of knowlage. Dan ini dia makanan pertama yang kusajikan untuk teman-temanku para pencari ilmu, Panduan 2 ⤵️
Sesuai dengan mind maps yang sebelumnya sudah kubuat. Pada Panduan 2 di atas aku memilih untuk menyajikan apa yang sedang kupelajari saat ini yaitu berbenah diri dimulai dari berbenah rumah. Pas banget kan kelas bunda cekatan barengan sama kelas Gemari Pratama hihihii 🤭.

Kenapa mulai dari berbenah rumah ? Karena aku pernah membaca berbenah adalah salah satu cara untuk self-healing. Apalagi aku tipe orang rumahan, dan aku ingin rumahku rapi dan nyaman untuk dihuni bukan hanya untukku tapi juga anak-anakku. Sedangkan saat ini masih ada clutter di rumah yang membuat pikiranku ikut berantakan. Beberapa akibat lainnya yaitu : emosiku naik turun, keuangan keluarga yang kadang bocor, serta faktor kesehatan anggota keluarga di rumah. Makanya aku semangat untuk berbenah diri, ehh rumah. Supaya bisa menciptakan rumah ramah anak sesuai dengan nilai yang ingin kutumbuhkan.

Nah, setelah selesai mengisi panduan 2,  saatnya aku icip-icip potluck yang disajikan teman-teman di grup FB. Alhamdulillah 😍 aku menemukan berbagai sajian yang klik dengan materi yang ingin kupelajari. Tapi untungnya Mba Ika Prat sudah memberi warning agar kami tidak kekenyangan icip-icip, jadi kubatasi sesuai kebutuhanku yang penting dan mendesak. Apa saja ? Ini sudah kutulis di panduan 1 ⤵️


Kali ini aku tertarik pada ilmu manajemen emosi, Alhamdulillah aku bisa icip beberapa sumber makanan dari potluck Mba Miradita tentang manajemen emosi, kemudian dari Mba Yana tentang Self driving dan dari Mba Sabrina tentang self healing.



Semoga pekan depan aku bisa belajar lebih banyak dan makin semangat berbagi. Doakan yah semoga istiqomah 😊
Sekian jurnal kali ini, semoga bermanfaat.
❤️ @thegeneung

#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional



Minggu, 19 Januari 2020 0 komentar

Aliran Rasa Bunda Cekatan - Tahap telur-telur

Bismillah

Setelah melewati empat pekan bermain menemukan telur-telur yang secara tak langsung mengamati diri sendiri, bagiku ini merupakan tantangan yang lebih berat dibandingkan mengamati anak (di level bunda sayang) atau orang lain. Karena ternyata untuk mengenal diri sendiri butuh proses yang panjang dan tak mudah. Bagaimana bisa mengenal Rabb Sang Pencipta sedangkan kita sendiri belum kenalan dengan ciptaan-Nya = diri kita sendiri :')

Dan setelah perlahan-lahan menggali lagi siapa kita, rasanya lega, seperti cangkang telur ulat yang berhasil menetas dan siap mencari makanan di luar supaya bisa berkembang ke tahap selanjutnya. Ya, aku siap berproses lagi. Semangaaat. Semoga Allah mudahkan ❤️

#bundacekatan
#kelastelurtelur
#institutibuprofesional
#aliranrasatahaptelurtelur

Selasa, 14 Januari 2020 0 komentar

Jurnal 4 - Mind Mapping

Bismillah

Pekan ke-4 kelas telur-telur, bagiku ini tugas yang paling myumet diantara sebelumnya 😂. Bikin mind mapping, ahh seperti flash back beberapa tahun lalu saat masih duduk di bangku kuliah, salah satu tugas yang pernah kubuat untuk mata kuliah rekayasa perangkat lunak. Daaan sekarang, harus diaplikasikan di perkuliahan IIP.

Ini mind mappingku berdasar telur jingga yang sudah direvisi, lebih diringkas karena ternyata ilmu yang kubutuhkan saling berkaitan 😊 Kemudian untuk tema proyek yang kubuat : MY HAPPINESS JOURNEY, dengan judul sekaligus doa, AKU IBU CEKATAN. Tujuan proyek ini yaitu AKU INGIN MENJADI PRIBADI YANG BAHAGIA LAHIR DAN BATIN (baik sebagai istri, ibu dan juga anak) dan MENJADI ISTRI DAN IBU YANG CEKATAN DAN BISA DIANDALKAN, 💕

Oiya, karena gambarnya terlalu kecil jadi kupisah-pisah lagi supaya mudah dibaca. Semoga bermanfaat ❤️





#janganlupabahagia
#jurnalminggu4
#materi4
#kelastelurtelur
#bundacekatan1
#institutibuprofesional




Selasa, 07 Januari 2020 0 komentar

Jurnal 3 - Telur Jingga

Bismillah


Lanjut lagi materi ke-3 kuliah bunda cekatan, tugas kali ini mencari telur jingga. Awalnya aku sempat goyah ingin mengubah telur-telur yang sebelumnya sudah kutemukan. Karena mungkin aku belum klik dengan STRONG WHY yang menjadi dasar "kenapa". Namun akhirnya tetap kulanjut saja, semoga Allah mudahkan proses kedepannya ❤️

#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi3
#kelastelurtelur
#bundacekatan1
#institutibuprofesional

 
;