Bismillah...
Selamat pagi dunia maya, semoga selalu menceriakan manusia-manusia yang sedang tidak ceria di dunia nyata :)
Pagi ini saya mau sedikit cerita mengenai pengalaman saya 'dijewer' oleh anak berkebutuhan khusus (ABK). Semoga bermanfaat dan memotivasi pembaca. Aamiin
Saat ini saya sedang melakukan penelitian skripsi di BP-DIKSUS Prov Jawa Tengah, yang belum tau apa itu BP-DIKSUS bisa mampir ke situs resminya di http://www.bpdiksus.org Di sini saya sering dianggap sebagai mahasiswa jurusan Psikologi *cita-cita saya dulu* T_T. Sebenarnya saya sudah sering mengunjungi kompleks BP-DIKSUS ini karena di tahun 2011 saya dan teman-teman kuliah dipercaya untuk membuat website SLB Negeri Semarang http://slbn-smg.sch.id , dan Alhamdulillah sudah jadi walaupun masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Tapi kejadian kemarin membuat saya semakin sadar diri bahwa ABK -yang sering dianggap kurang sempurna- justru jauh lebih sempurna dibandingkan saya. Well, ini ceritanya,
Senin, 11 Maret 2013 Sekitar jam 10 saya ke BP-DIKSUS untuk meminta data penelitian, sempet heran karena suasana BP-DIKSUS lebih sepi dibandingkan hari-hari biasanya. Owh ternyata ini 'harpitnas' dan besok tanggal merah. Begitu turun dari mobil saya langsung menuju gedung utama (tempat terapi), dan betapa kagetnya saya karena di sana tidak ada pegawai sama sekali dan hanya ada seorang ibu-ibu dan anak SD duduk di kursi tunggu. Mungkin belum pada berangkat, pikir saya, akhirnya saya langsung duduk di kursi tunggu bersebelahan dengan anak SD dan ibunya. Anak tersebut asik mendengarkan musik dari HP sambil sesekali membetulkan posisi kacamata hitamnya. Ciee gaya banget sih dek, batin saya. Entah kenapa saya tertarik untuk memperhatikan anak SD di sebelah saya itu. Tidak sengaja kacamata anak tersebut turun dan terlihat bola matanya yang abu-abu. Astaghfirullah, ternyata anak ini tuna netra, saya sempet merinding melihat kondisinya, saya pikir dia memakai kacamata untuk gaya, ternyata prasangka saya salah.
Tiba-tiba dia bicara pada ibunya "Buk, surat Al-Baqarah iki apik yo" (Bu, surat Al Baqarah ini bagus ya). sambil mengeraskan suara -yang saya kira musik- dari HPnya. Deg, jantung saya seperti tertikam, ternyata anak ini mendengarkan Ayat Suci Al Quran dari HPnya dan mengikuti bacaannya. Ya Allah, dada saya sesak melihat kejadian tersebut, saya hampir menangis, rasanya maluuuu sekali. Saya dengan fisik dan keadaan sempurna saja sering lalai untuk mengaji, sedangkan anak ini, disela-sela waktu menunggu dia mendengarkan firman-Mu. Playlist di HP saya isinya hanya lagu-lagu sedangkan di HP anak ini -yang jauh lebih murah dibanding HP saya- berisi Ayat-ayat-Mu. Subhanallah...
Senin, 11 Maret 2013 Sekitar jam 10 saya ke BP-DIKSUS untuk meminta data penelitian, sempet heran karena suasana BP-DIKSUS lebih sepi dibandingkan hari-hari biasanya. Owh ternyata ini 'harpitnas' dan besok tanggal merah. Begitu turun dari mobil saya langsung menuju gedung utama (tempat terapi), dan betapa kagetnya saya karena di sana tidak ada pegawai sama sekali dan hanya ada seorang ibu-ibu dan anak SD duduk di kursi tunggu. Mungkin belum pada berangkat, pikir saya, akhirnya saya langsung duduk di kursi tunggu bersebelahan dengan anak SD dan ibunya. Anak tersebut asik mendengarkan musik dari HP sambil sesekali membetulkan posisi kacamata hitamnya. Ciee gaya banget sih dek, batin saya. Entah kenapa saya tertarik untuk memperhatikan anak SD di sebelah saya itu. Tidak sengaja kacamata anak tersebut turun dan terlihat bola matanya yang abu-abu. Astaghfirullah, ternyata anak ini tuna netra, saya sempet merinding melihat kondisinya, saya pikir dia memakai kacamata untuk gaya, ternyata prasangka saya salah.
Tiba-tiba dia bicara pada ibunya "Buk, surat Al-Baqarah iki apik yo" (Bu, surat Al Baqarah ini bagus ya). sambil mengeraskan suara -yang saya kira musik- dari HPnya. Deg, jantung saya seperti tertikam, ternyata anak ini mendengarkan Ayat Suci Al Quran dari HPnya dan mengikuti bacaannya. Ya Allah, dada saya sesak melihat kejadian tersebut, saya hampir menangis, rasanya maluuuu sekali. Saya dengan fisik dan keadaan sempurna saja sering lalai untuk mengaji, sedangkan anak ini, disela-sela waktu menunggu dia mendengarkan firman-Mu. Playlist di HP saya isinya hanya lagu-lagu sedangkan di HP anak ini -yang jauh lebih murah dibanding HP saya- berisi Ayat-ayat-Mu. Subhanallah...
Ya Rabb, semoga setelah ini kami bisa menjadi hamba-Mu yang lebih taat untuk beribadah
dan bisa memanfaatkan sisa waktu hidup kami dengan sebaik mungkin. Aamiin :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar