Bismillah
Pekan kedua praktek berbenah ala gemarapi, masih di klaster 1 dan kali ini gantian BUKU yang jadi objectnya. Alhamdulillah untuk proses beberes buku aku bisa melibatkan Mamas A, putra sulungku yang berusia 5 tahun. Kami sama-sama hobi baca buku, ehh kalo Mamas sih baru bisa di-baca-in buku atau baca gambar yang ada di buku 😁.
PROSES DECLUTTERING
- Buku Abi-A (suami)
- Buku Umi-A (milikku)
- Buku Mamas-A dan Dedek-A (anak)
Kemudian semua buku di rumah ditata di satu rak buku dengan sekat pemisah. Rak bagian atas berisi bukuku dan suami dijadikan satu karena selera buku kami hampir sama 🥰, kalaupun ada yang berbeda suami prefer ke e-book yang disimpan di HP, supaya praktis bisa dibaca kapan saja. Kemudian rak bagian bawah buku anak2, supaya mereka mudah mengambil dan mengembalikan buku ke rumahnya.
Alhamdulillah saat awal pindahan kami memesan rak buku custom size sesuai keinginan. Namun ada sedikit miss ukuran saat proses pembuatan, sehingga ada beberapa buku anak2 (berukuran besar) yang tidak muat masuk ke dalam rak tersebut 😅
Rak buku kami terbuat dari rangka besi (supaya kokoh), papan kayu dan dilengkapi dengan 6 roda di bawahnya, ini memudahkan kami jika ingin menggeser posisi rak, tentu saja ada kuncian roda juga untuk keamanannya.
Saat proses decluttering, aku mengurangi buku-buku koleksi lamaku yang sudah selesai kubaca dan kemungkinan tidak akan kubaca lagi, seperti novel. Lalu aku juga memindahkan buku milik suami jaman kuliah dulu (ekonomi manajemen - "eww tapi mahal" karena susah nyarinya 🤣) yang katanya mau diwariskan ke keponakan kami yang saat ini masih SMA. Nah sambil menunggu beliau pulang, untuk sementara buku-buku tersebut kupindah ke kardus supaya tidak memenuhi rak buku 🤭
Aku sempat syoook karena ternyata ada beberapa buku baru yang belum pernah kubaca sama sekali. Sebagian adalah hadiah giveaway, ada juga yang pemberian rekan sesama penulis (pemula), sebagian lagi kubeli bundle, karena yang jilid pertama belum selesai kubaca jadi jilid selanjutnya masih utuh bersegel 🙈
Buku-buku yang tereliminasi akan kudonasikan ke sedekas, mereka siap menampung buku bekas yang masih layak baca. Terus ada 2 judul buku (tentang optimasi online shop) yang akan kujual di market place, jika dalam waktu 4 bulan tidak terjual akan kudonasikan sekalian 🤭
Kalau buku punya anak-anak tidak ada yang tereliminasi ehh lebih tepatnya tidak boleh kueliminasi karena semuanya masih disukai dan bisa dibaca meski sobek sana sini. Hmm baiklah aku mengalah saja kali ini 😌
PROSES ORGANIZING
Biasanya aku menata buku-bukuku secara vertikal berurutan sesuai dengan ukurannya, dari yang paling tinggi sampai yang paling pendek. Nah kali ini aku coba ganti gaya dengan menyusun berdasarkan warna sampul buku. Dan taraaaa~ selesai menyusun aku merasa fresh, warna-warni tersusun rapih 😍 Masyaa Allah, seperti menemukan hal baru dengan konsep yang memanjakan mata *anak visual banget 😎, dan entah kenapa selera untuk menghampiri rak buku juga semakin meningkat. Ahh semoga semangat membaca ini bertahan seterusnya tidak hanya diawal-awal saja~ hihihiii 🤭 Terima kasih gemarapi aku jadi tau cara menata buku dengan konsep urutan "pelangi" ❤️
ini buku-buku milikku & suami ⤵️
Kemudian untuk buku anak, aku menyusunnya sesuai "rombongan", karena sebagain besar buku anak yang ada di rumah merupakan buku paket (seri 1 set), bukan buku paket sekolah lho 🤭 Dulu sebagian bukunya kutata horizontal, tapi ternyata membuat Mamas-A kesulitan kalau mau ambil buku yang ada di tumpukan bawah. Jadi sekarang semua buku anak kutata vertikal. Alhamdulillah dia jadi lebih mudah mengambil dan mengembalikan buku sesuai tempatnya.
Kebiasaan Baik Terkait Buku
- Harian
Setiap harinya kami sekeluarga membiasakan untuk selalu membaca buku, salah satu trik supaya konsisten yaitu dengan membuat jadwal dan target per hari minimal baca berapa halaman. Kalau anak-anak biasanya jam (di)baca(kan) buku saat pagi dan menjelang tidur siang/malam. Sedangkan untuk aku sendiri ketika anak-anak tidur waktu me-timeku berdua dengan buku, atau saat mengantar Mamas-A beraktivitas di luar (misal panahan), sambil menunggu aku membaca buku yang memang segaja kusiapkan di dalam mobil. Saat masih single dulu, dalam sehari aku bisa selesai membaca satu judul buku, tapi setelah menikah, lalu momong dua bocah, target membacaku kini minimal 5 halaman perhari. Berkurang juuuuuhhh sekaleeee 😂
- Pekanan
Belum ada, mungkin setelah ini dijadwalkan untuk rutin bersih-bersih rak buku supaya tidak berdebu 😁
- Bulanan
Tiap bulan sebenarnya ada anggaran belanja yang kusiapkan untuk jajan buku baru, tapi karena beberapa bulan ini aku sering mendapat buku baru jadi anggaran jajan buku kualihkan ke kebutuhan yang lain. Semoga setelah rak buku tertata lebih rapi semangat baca kami meningkat, jadi tiap bulan bisa ganti buku baru tentunya dengan decluttering buku lama supaya rak tidak penuh sesak 😇
Dari semua buku cetak yang kumiliki sekitar 55% yang sudah selesai kubaca. Sisanya ada yang baru setengah jalan, ada yang baru beberapa lembar bagian awal, dan ada juga yang masih bersegel 😅 Untuk buku-buku parenting aku memang baru membaca sampai dibagian yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak-anakku. Jadi tidak mungkin sekali jalan langsung habis dibaca semua, karena pasti akan lupa 🙈 Oiya aku cuma punya dua e-book dan keduanya juga belum selesai kubaca semua, jujur aku pribadi prefer ke buku cetak karena lebih nyaman di mata meski harganya lebih mahal dan butuh perawatan ekstra, maklum aku sudah bermata empat, minus dan silinder pula :')
Sekian laporan praktek berbenah pekan ini. Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat 😊
❤️ @thegeneung
#Task7GP2
#GP2Kelas3
#gemaripratama
#angkatan2
#klaster1
#gemaribuku
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu
#RASA
Bismillah
Yeay pekan ini saatnya praktik beberes Klaster Pakaian 🎉
Dalam jadwal yang sudah kususun sebelumnya, di task 5, seharusnya aku berbenah di hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Namun karena ada beberapa insiden tak terduga, mulai dari helperku yang mendadak mudik, terus pamit lewat WA engga balik lagi 🙈, lalu Dedek-A yang drama tumbuh gigi (demam-rewel, ngga mau ikut orang) sampai akhirnya aku dan anak-anak mengungsi sementara di rumah orang tuaku, karena kami bertiga di rumah sendiri, suami belum tau kapan bisa pulang ke Semarang 😢
Langganan:
Postingan (Atom)